Senin, 30 November 2015

HYPNOLEARNING ''RAHASIA MEMBUAT BELAJAR APA SAJA MENJADI MUDAH''

HYPNOLEARNING ''RAHASIA MEMBUAT BELAJAR APA SAJA MENJADI MUDAH''

Ada 4 (empat) Rahasia Membuat Belajar Apa Saja Jadi Mudah:


1. Mindset Pembelajar

2. Optimum Learning State (Kondisi Belajar Optimal)

3. Effective Personal Learning Style (Gaya Belajar Personal yang Efektif)

4. 3 (three) Steps Learning Process (3 langkah Proses Belajar)

 
1. Mindset Pembelajar
Mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau keyakinan yang menentukan sikap dan perilaku seseorang. Dari defenisi diatas jelas bahwa mindset terbentuk dari kepercayaan (belief), dengan demikian jika kita ingin mengubah mindset kita, kita harus mengubah belief kita.

Secara sederhana  belief  diartikan sebagai segala sesuatu yang diyakini benar. Walaupun  belief bukanlah kebenaran yang sesunggunhnya. Belief adalah kebenaran internal kita. Ungkapan yang sangat terkenal mengatakan  “Apakah Kamu meyakini kamu BISA, atau  kamu meyakini kamu TIDAK BISA, Kamu Benar !”
 
Belief atau keyakinan bisa menjadi pendorong positif bagi kehidupan seseorang, namun juga bisa menjadi penghambat. Keyakinan yang menghambat disebut Limiting Belief. Kebanyakan orang yakin belajar adalah hal yang sulit ditingkatkan. Mereka percaya bahwa sangat mungkin bagi mereka untuk membaca lebih cepat, mendengar/menyimak lebih hati-hati dan belajar lebih efektif. Tetapi, mereka juga sangat meyakini bahwa belajar adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, kemampuan belajar adalah bakat seseorang.

Sejak kecil sering kali belajar menjadi “momok” atau sesuatu yang menakutkan, mengerikan, suatu hal yang berat dan membuat sakit kepala. Setiap kali dihadapkan pada proses belajar, mereka mulai memprogram diri mereka untuk stress dan gagal.

Persepsi negatif tentang belajar itu diulang-ulang dalam pikiran mereka hingga menjadi keyakinan dalam diri mereka (baca:limiting belief) yang akhirnya berdampak pada sikap dan perilaku mereka untuk belajar. Pernyataan-pernyataan negatif tentang belajar seperti:
“Belajar itu membosankan”, 

“Saya bukan pembelajar yang baik”,

“Saya benci matematika”

dan lain-lain, yang terus diulang-ulang dalam pikiran merupakan proses  “self hypnosis”  atau menghipnosis diri sendiri yang sangat kuat.

Pernyataan-pernyataan ini tertanam dalam pikiran bawah sadar dan menjadi suatu keyakinan (belief) sehingga hal itu menjadi suatu  “kebenaran internal”  mereka dan akhirnya menumbuhkan kekhawatiran dalam diri sehingga ketika dihadapkan dengan kondisi belajar , diri mereka secara otomatis menutup potensi positif yang dimiliki. Tak heran, hasil belajar yang positif pun sulit dicapai.

Untuk mengubah hasil belajar dari negatif menjadi positif, Kamu harus memprogram ulang pikiran kamu dengan pesan-pesan positif tentang kemampuan kamu sebagai seorang pembelajar. Caranya dengan mengubah self talk kamu yang tadinya negatif menjadi positif seperti:

“Belajar itu membosankan” ganti ucapan itu dengan “ Belajar itu menyenangkan”.

“Saya bukan pembelajar yang baik” ganti dengan “ Saya adalah pembelajar yang hebat” dll.
Untuk memprogram ulang pikiran berarti kamu harus mengubah belief kamu tentang belajar. Dalam NLP™ ada cara yang sangat mudah untuk mengubah belief. Cara ini disebut Change Belief.


2. Optimum Learning
 Berbicara tentang belajar tentu saja berbicara tentang cara kerja otak. Untuk itu, kita perlu memahami gelombang otak yang bekerja. Pada umumnya gelombang otak digolongkan menjadi 4 (empat) gelombang dari yang paling lambat hingga yang paling cepat:
• Gelombang Delta (0,1-4 CPS) : tidur lelap tanpa mimpi.

• Gelombang Theta (4-8 CPS) : emosi yang kuat/konsentrasi, tidur dengan mimpi

• Gelombang Alpha (8-12 CPS) : relaksasi dan meditasi

• Gelombang Beta (12-40 CPS) : keadaan sadar

Kita dapat belajar secara optimal ketika kita bisa masuk dalam kondisi gelombang otak theta. Kondisi theta tidak bisa dimunculkan secara sadar, tetapi dengan kondisi relaksasi yang mendalam. Gelombang theta diasosiasikan dengan Optimum Learning State/OLS (kondisi belajar optimal) sedangkan gelombang alfa diasosiasikan relaksasi yang mendalam, dimana keduanya berdampingan, hanya dipisahkan 1 (satu) cycle per second (CPS).


3. Effective Personal Learning Style 
Kita sering kali merasa belajar itu sulit karena kita belajar tidak dengan cara yang tepat dengan gaya belajar kita. Kita “dipaksa” untuk belajar dengan gaya orang lain belajar. Apakah itu guru kita, orang tua kita atau mungkin teman kita yang kita anggap lebih pintar dari kita. Akhirnya kita pun frustasi karena  tidak juga mampu menguasai hal yang kita pelajari dan kemudian kita pun meng “cap” diri kita tidak berbakat dan tidak mungkin bisa. jangan cepat-cepat meng-“cap” diri sendiri tidak berbakat atau tidak bisa. Dalam Prinsip-Prinsip Dasar NLP yang lebih dikenal dengan NLP Presuppositions disebutkan bahwa
Jika seseorang bisa melakukkan sesuatu, orang lain pasti bisa belajar melakukannya.”
Jadi, bersikaplah bahwa apapun bisa kamu raih, yang perlu kamu lakukan adalah menemukan dan mempelajari cara orang-orang yang (TOP) dibidangnya dalam mencapai keberhasilan dan melakukan hal yang sama dengan cara yang tepat buat  kamu. Jika nantinya ada batasan-batasan fisik atau lingkungan, pengalaman akan segera menunjukkannya padamu.


4. Untuk memaksimalkan hasil belajar mu, kamu harus memahami 3 langkah proses belajar yang efektif
 
1. Periode sebelum belajar

2. Periode ketika belajar

3. Periode setelah belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar